Hajar Aswad ialah batu yang tertanam di pojok selatan kakbah dengan
ketinggian 1,1 meter dari tanah tawaf, panjang 25 meter, dan lebarnya
sekitar 17cm. awalnya merupakan satu bongkahan saja tapi sekarang
menjadi 8 gugusan batu-batu kecil karena pernah pecah.
Peristiwa pecahnya batu Hajar Aswad terjadi pada masa Qaramithah, yaitu
sekte dari Syiah Ismailiyah Al-Bathiniyah. Gugusan yang terbesar
seukuran satu bua kurma, dan tertanam di batu besar lain yang
dikelilingi oleh ikatan perak. Inilah batuk yang dianjurkan bagi jamaah
haji untuk mencium dan menyalaminya, bukan batu yang disekitarnya dan
bukan pula yang diliputi perak.
Mengenai warna Hajar Aswad, Rasulullah saw bersabda,
“Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada
susu, dan dosa-dosa anak Adamlah yang menjadikannya hitam” (Al-Hadis)
Namun, ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa bagian yang tertanam di
dinding Kakbah berwarna putih. Diriwayatkan oleh Mujahid bahwa ia
berkata,
Hajar Aswad ialah batu yang tertanam di pojok selatan kakbah dengan
ketinggian 1,1 meter dari tanah tawaf, panjang 25 meter, dan lebarnya
sekitar 17cm. awalnya merupakan satu bongkahan saja tapi sekarang
menjadi 8 gugusan batu-batu kecil karena pernah pecah.
Peristiwa pecahnya batu Hajar Aswad terjadi pada masa Qaramithah, yaitu
sekte dari Syiah Ismailiyah Al-Bathiniyah. Gugusan yang terbesar
seukuran satu bua kurma, dan tertanam di batu besar lain yang
dikelilingi oleh ikatan perak. Inilah batuk yang dianjurkan bagi jamaah
haji untuk mencium dan menyalaminya, bukan batu yang disekitarnya dan
bukan pula yang diliputi perak.
Mengenai warna Hajar Aswad, Rasulullah saw bersabda,
“Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada
susu, dan dosa-dosa anak Adamlah yang menjadikannya hitam” (Al-Hadis)
Namun, ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa bagian yang tertanam di
dinding Kakbah berwarna putih. Diriwayatkan oleh Mujahid bahwa ia
berkata,
Hajar Aswad ialah batu yang tertanam di pojok selatan kakbah dengan
ketinggian 1,1 meter dari tanah tawaf, panjang 25 meter, dan lebarnya
sekitar 17cm. awalnya merupakan satu bongkahan saja tapi sekarang
menjadi 8 gugusan batu-batu kecil karena pernah pecah.
Peristiwa pecahnya batu Hajar Aswad terjadi pada masa Qaramithah, yaitu
sekte dari Syiah Ismailiyah Al-Bathiniyah. Gugusan yang terbesar
seukuran satu bua kurma, dan tertanam di batu besar lain yang
dikelilingi oleh ikatan perak. Inilah batuk yang dianjurkan bagi jamaah
haji untuk mencium dan menyalaminya, bukan batu yang disekitarnya dan
bukan pula yang diliputi perak.
Mengenai warna Hajar Aswad, Rasulullah saw bersabda,
“Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada
susu, dan dosa-dosa anak Adamlah yang menjadikannya hitam” (Al-Hadis)
Namun, ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa bagian yang tertanam di
dinding Kakbah berwarna putih. Diriwayatkan oleh Mujahid bahwa ia
berkata,
“Ketika Ibnu Zubair memugar Kakbah, saya melihat ke ujung Hajar Aswad
berada, dan ternyata semua bagiannya yang ada di dalam Kakbah berwarna
putih”
Dari sini dapat disimpulkan bahwa warna hitam yang
disebabkan oleh dosa-dosa manusia ialah bagian Hajar Aswad yang tampak
di permukaan. Oleh karena itu dinamakan Hajar Aswad (Batu hitam). Dalam
hal ini, Ibnu Zhahirah mengingatkan bahwa dosa-dosa manusia saja dapat
menghitamkan batu, apalagi pengaruhya bagi hati manusia.
Mencium
Hajar Aswad hukumnya sunah dan bukan merupakan rukun haji atau wajib
haji. Akan tetapi, hal tersebut disunnahkan bagi yang mampu dan bagi
yang mampu dan yang tidak berat untuk melaksanakannya.
Saat ini,
dikarenakan padatnya jemaah haji, terkadang untuk mencium Hajar Aswad
sangat sulit dan memberatkan. Oleh karena itu, jika seseorang
meninggalkannya maka hajinya tetap dianggap sah. Selain menciumnya Hajar
Aswad jika tidak mampu, maka cukup dengan melambaikan tangannya dari
jauh sambil membaca takbir.
Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw tidak
melambaikan tangan (menyalami) kecuali pada Hajar Aswad dan Rukun
Yamani, sedangkan dari Umar r.a diriwayatkan bahwa ia mendatangi Hajar
Aswad dan menciumnya sambil berkata,
“Sungguh aku tahu bahwa
engkau adalah batu yang tidak mendatangkan mudharat dan tidak pula
mendatangkan manfaat. Seandainya saya tidak melihat Rasulullah
menciummu, maka sekali-kali aku tidak akan menciummu” (HR Bukhari)
Keutamaan Hajar Aswad
Rasulullah, para sahabat, para tabi'in dan umat islam sedunia yang melaksanakan haji atau umrah menghormati Hajar Aswad dengan cara:
Menciumnya saat berada di rukun Hajar aswad, dan berisyarat dengan tangannya saat berada di rukun Hajar Aswad.
Hajar Aswad adalah tempat start sekaligus finish bagi mereka yang melaksanakan tawaf, baik tawaf wajib maupun sunah.
Sebagian ulama berpendapat bahwa berdoa di area Hajar Aswad termasuk tempat yang mustajab
Hajar Aswad akan memberikan kesaksian pada hari kiamat bagi siapapun yang telah menghormatinya.
Home »
Artikel Islami
» Keutamaan Hajar Aswad
Keutamaan Hajar Aswad
Written By Unknown on Sabtu, 28 September 2013 | 20.02
Label:
Artikel Islami
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !